Hukum Merayakan Hari Valentine
0
comments
VALENTINE’S DAY
Ditulis oleh:
Abu Ubaidillah ‘Amir bin Munir bin Hasan Al-Atsyihi
-semoga Alloh mengokohkannya di atas As-sunnah-
Perayaan (‘ied) termasuk perkara-perkara
yang telah diatur dalam syari’at Islam yang mulia ini. Dimana seorang
muslim tidak dibenarkan untuk membuat-buat suatu perkara yang baru di
dalam hal ini yang tidak dalilnya dari Al-Quran dan As-Sunnah. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
لِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا هُمْ
نَاسِكُوهُ فَلَا يُنَازِعُنَّكَ فِي الْأَمْرِ وَادْعُ إِلَى رَبِّكَ
إِنَّكَ لَعَلَى هُدًى مُسْتَقِيمٍ.
“Bagi tiap-tiap umat telah Kami
tetapkan syari’at tertentu yang mereka lakukan, Maka janganlah
sekali-kali mereka membantah kamu dalam urusan (syari’at) ini dan
serulah kepada (agama) Rabb-mu. Sesungguhnya kamu benar-benar berada
pada jalan yang lurus”. (QS Al-Hajj: 67)
Hari raya termasuk perkara yang sangat spesial atau istimewa yang menjadi pembeda antara syariat-syariat tersebut. Nabi shallallohu ‘alahi wa sallam berkata:
إِنَّ لِكُلِّ قَومٍ عِيدًا وَإِنَّ هَذَا عِيدُنَا
“Sesungguhnya setiap kaum memiliki hari ‘ied, dan sesungguhnya hari ini adalah hari raya kita”.
Hari-hari raya yang dimiliki orang-orang
Nashoro, Yahudi, Hindu dan sebagainya, merupakan bentuk kekhususan di
dalam agama mereka. Maka tidak diperbolehkan bagi seorang muslim untuk
ikut serta merayakan hari raya orang-orang kafir, musyrik serta juga
orang-orang jahil sebagaimana tidak dibenarkan baginya untuk mengikuti
mereka dalam perkara-perkara yang lain yang merupakan bagian dari agama
mereka. Alloh berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا
تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاءَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ
بَعْضٍ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللَّهَ
لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ.
“Hai orang-orang yang
beriman, janganlah kalian menjadikan orang-orang Yahudi dan Nasrani
menjadi orang-orang yang kalian berloyalitas kepadanya; sebagian mereka
adalah berloyalitas bagi sebagian yang lain. Barangsiapa diantara kalian
yang mengambil mereka menjadi sebagai tempat berloyalitas, maka
sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah
tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim“. (QS Al-Maaidah: 51)
Merupakan perkara yang sangat memilukan
hati di mana masih ada sekalangan kaum muslimin yang ikut serta
merayakan hari-hari khusus orang-orang kafir. Di antara hari raya
tersebut adalah apa yang mereka namakan dengan valentine’s day.
Sesungguhnya hari raya ini asal mulanya
adalah dari orang-orang Nasharo, dan tidak ada yang mengingkari
keberadaan tersebut kecuali mungkin hanya segelintir saja atau
orang-orang yang telah dipenuhi hati mereka dengan hawa nafsu. Na’udzu billah min dzaalik.
Lantas, kenapa sebagian kaum muslimin
khususnya para pemuda dan pemudi masih juga merayakan hari Valentine ini
dalam keadaan sebagian mereka mengetahuinya. Ini semua tidak lain
disebabkan atas kejahilan mereka akan agamanya yang mulia dan sikap masa
bodoh mereka terhadap amal-amalan dan tingkah laku orang-orang kafir.
Terdapat beberapa versi tentang sebab
dirayakannya hari valentine ini. Disebutkan dari berbagai sumber bacaan
bahwasannya sebab dirayakan hari raya ini adalah sebagai suatu bentuk
dari rangkaian upacara pensucian dosa di masa Romawi kuno yang mereka
namakan hari raya kasih sayang tuhan yang dipersembahkan untuk dewi
cinta. Maka ketika agama Kristen katolik masuk ke negeri Roma mereka
mengambil serta menjadikannya sebagai hari raya mereka dengan nuansa
kristiani dengan nama saint Valentine’s day untuk menghormati
St.Valentine yang kebetulan mati tanggal 14 Februari. Maka mereka
menjadikan hari ini sebagai hari raya mereka dengan juga mereka mengubah
istilah: hari raya kasih sayang tuhan sebagai hari syuhada cinta atau
hari raya pecinta.
Di dalam versi yang lain disebutkan
bahwasannya seorang kaisar romawi melarang para pemuda untuk menikah
dengan anggapan bahwa pernikahan akan menyibukkan mereka dari berperang
dan tentara bujang lebih kuat dan tabah di medan peperangan dari pada
tentara yang telah menikah. Namun St. Valentine melanggarnya dan
diam-diam menikahnya banyak pemuda sehingga iapun ditanggap lalu dihukum
gantung pada tanggal 14 Februari. Maka mereka menjadikan hari ini
sebagai hari raya mereka untuk memperingatinya.
Di dalam versi yang lain disebutkan
bahwasanya kaisar romawi yang telah lalu penyebutannya adalah seorang
penyembah berhala dan St. Valentine seorang da’i Nashrani. Kaisar ini
berusaha untuk mengeluarkannya dari agama Nashara. Akan tetapi ia tetap
teguh di dalam agamanya, maka ia pun dibunuh pada malam 14 Februari pada
hari peringatan hari raya mereka.
Di sisi yang lain keterkaitan St.
Valentine sendiri dengan hari raya ini adalah perkara yang masih
diperselisihkan bahkan sebagian sumber menunjukkan adanya kesangsian
atas keberadaan pendeta ini sekaligus menunjukkan bahwasanya legenda
tersebut tidak ada asalnya sama sekali.
Terlepas dari semua perdebatan tersebut,
yang jelas perkara tersebut adalah perkara yang dibuat-buat kaum
Nashroni dalam agama mereka. Apabila orang-orang Nashroni dicela karena
mengubah agama dan kitab mereka, maka merupakan suatu perkara yang lebih
tercela apabila seorang muslim ikut andil merayakan hari raya ini.
Para ulama telah memperingatkan dari bahayanya hari raya ini dan serta memerintahkan kaum muslimin untuk menjauhinya.
Di antaranya adalah Syaikh Al-Utsaimin -Rahimahullah-, ketika ditanya dengan pertanyaan sebagai berikut::
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته وبعد
Akhir-akhir ini telah merebak perayaan
hari kasih sayang (valentine, pent) khususnya di kalangan para pelajar
putri. Hari raya ini termasuk di antara hari rayanya Nashroni. Di mana
pakaian -yaitu yang mereka pakai, pent- lengkap berwarna merah baik baju
dan sepatu. Dan mereka saling tukar-menukar bunga satu dengan yang
lain. Kami berharap penjelasan dari Asy-Syaikh yang mulia akan hukum
perayaan semisal hari raya ini, serta apa arahan anda bagi kaum muslimin
dalam (menyikapi, pent) perkara-perkara yang semisal ini? Semoga Alloh
memelihara dan menjagamu?
Beliau menjawab:
بسم الله الرحمن الرحيم
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
Perayaan hari kasih sayang tidak boleh, dikarenakan beberapa sebab:
Yang pertama: Ia merupakan hari raya yang diada-adakan (bid’ah, pent), tidak ada landasan sama sekali di dalam syariat islam.
Yang kedua: Ia mengajak kepada gairah nafsu dan berahi.
Yang ketiga:
Ia mengajak untuk tersibuknya hati dengan perkara-perkara yang seperti
ini yang tidak ada nilainya sama sekali, yang menyelisihi petunjuk
salafus shalih -semoga Alloh meridhai mereka-.
Maka tidak boleh pada hari ini adanya
sesuatu dari syiar-syiar hari raya ini baik yang berupa makanan atau
minuman atau pakaian atau saling memberi kenang-kenangan atau yang
lainnya.
Hendaknya bagi seorang muslim untuk
merasa bangga (mulia) dengan agamanya dan tidak menjadi seorang yang
senang ikut-ikutan dengan menuruti setiap teriakan.
Aku memohon kepada Alloh Ta’ala agar Dia
melindungi kaum muslimin dari segala kesesatan baik yang tampak maupun
yang tersembunyi, serta senantiasa memperhatikan kita dengan
pemeliharaan dan taufiq-Nya.
Ditulis oleh Muhammad bin Sholih Al-Utsaimin
5/ 11/ 1420H.
[Sumber: Majmu’ Fataawa dan Rosail Al-Utsaimin (16/199-200).]
Permasalahan ini juga telah ditanyakan kepada Al-Lajnah Ad-Daaimah Lil Buhuts Al-Ilmiyyah wal Ifta”, yang diketuai oleh Syaikh Abdul ‘Aziz bin Abdillah Alu Asy-Syaikh.
Pertanyaannya:
“Sebagian orang pada tanggal 14 bulan
februari pada setiap tahun masehi merayakan hari kasih sayang
(valentine’s day). Mereka saling menghadiahkan kenang-kenangan yang
berupa mawar merah, memakai pakaian yang berwarna merah, dan saling
mengucapkan selamat. (Di samping itu) sebagian tempat-tempat penjualan
manisan (gula-gula/ permen) membuat manis-manisan yang berwarna merah
dan mereka membubuhkan simbol hati di atasnya. Sebagian toko
mengiklankan barang-barang dagangan mereka yang mereka khususkan untuk
hari ini. Maka bagaimana pendapat anda:
Yang pertama: Tentang merayakan hari raya ini?
Yang kedua: Berbelanja di toko-toko tersebut pada hari tersebut?
Yang ketiga:
Ikutnya pemilik toko-toko (yang tidak merayakan hari raya ini) dalam
menjual barang dagangan yang dijadikan sebagai hadiah bagi yang
merayakannya pada hari ini?
Semoga Alloh membalas anda dengan kebaikan.
Jawaban:
Dalil-dalil yang jelas dari Al-Quran dan
As-Sunnah menunjukkan, dan merupakan kesepakatan para salaf bahwasanya
hari raya di dalam Islam hanya dua, yaitu: ‘Iedul Fithri dan ‘Iedul
Adha. Apa-apa yang selain dari itu dari hari-hari raya, baik itu yang
berkaitan dengan seseorang atau kelompok atau peristiwa atau apa saja
merupakan hari raya yang diada-adakan (bid’ah). Tidak boleh bagi kaum
muslimin untuk merayakannya, tidak pula menyetujuinya, tidak menampakkan
rasa gembira dengannya, serta tidak pula ikut mendukung
penyelenggaraannya sedikitpun, karena yang demikian itu adalah melampaui
batasan-batasan Alloh semetara barangsiapa yang melampaui
batasan-batasan Alloh maka sesungguhnya dia telah menzalimi dirinya
sendiri. Apabila keberadaan hari raya tersebut merupakan hari raya
orang-orang kafir maka ini adalah suatu dosa di atas dosa yang lain.
Karena yang demikian itu di dalamnya ada sikap meniru-niru perbuatan
mereka dalam salah bentuk sikap loyalitas terhadap mereka. Alloh subhaanahu wa ta’ala
di dalam kitab-Nya yang mulia telah melarang orang-orang yang beriman
dari meniru-niru mereka dan berloyalitas terhadap mereka. Telah sah dari
Nabi Shallallahu ‘alahi wa sallam bahwasannya beliau berkata:
من تشبه بقوم فهو منهم
“Barangsiapa yang meniru-niru suatu kaum maka dia termasuk dari kaum tersebut”.
Hari kasih sayang (valentine, -pent)
termasuk ke dalam jenis yang telah disebutkan. Karena ia merupakan hari
rayanya para penyembah berhala dari orang-orang Nashroni. Maka tidaklah
halal bagi seorang muslim yang beriman kepada Allah dan hari Akhir untuk
merayakannya, menyetujuinya atau mengucapkan selamat. Akan tetapi wajib
untuk dia meninggalkannya dan menjauhinya sebagai suatu sikap memenuhi
perintah Alloh dan Rosul-Nya dan menjauhi sebab-sebab yang mendatangkan
kemurkaan Alloh dan azabnya-Nya. Sebagaimana haramnya atas seorang
muslim untuk mendukung hari raya ini dan yang lainnya dari hari-hari
raya yang diharamkan (perayaannya, -pent) dengan apa saja dari makanan,
minuman, jual beli, produk-produk, kenang-kenangan, surat-menyurat, atau
iklan dan yang lain sebagainya. Karena yang demikian itu semuanya
termasuk tolong-menolong dalam dosa dan permusuhan dan suatu bentuk
maksiat kepada Alloh dan Rosul-Nya, Alloh jalla wa ‘ala berfirman:
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ
وَالتَّقْوَى وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُوا
اللَّهَ إِنَّ اللَهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ.
“Dan saling tolong-menolonglah
kalian di dalam kebaikan dan taqwa dan janganlah kalian saling
tolong-menolong di dalam dosa dan permusuhan. Bertaqwalah kepada Alloh,
sesungguhnya Alloh sangat keras azab-Nya”. (QS Al-Maaidah: 2).
Wajib bagi seorang muslim untuk
berpegang teguh kepada Al-Quran dan As-Sunnah di dalam setiap keadaan
terlebih-lebih di waktu-waktu munculnya fitnah-fitnah dan banyaknya
kerusakan. Hendaknya dia menjadi orang tajam pikirannya serta
berhati-hati dari terjerumus ke dalam kesesatan-kesesatan orang-orang
yang dimurkai, orang-orang yang sesat serta orang-orang fasik yang tidak
mengagungkan Alloh dengan sebenar-benar pengagungan dan tidak
mengindahkan urusan Islam. Wajib bagi seorang muslim untuk kembali
kepada Alloh dengan memohon petunjuk-Nya dan senantiasa berada di
atasnya. Karena sesungguhnya tidak ada yang dapat memberikan petunjuk
melainkan Alloh dan tidak mengokohkan kita melainkan-Nya.
Wabillah At-Taufiq. Sholawat dan salam untuk nabi kita Muhammad, keluarganya dan shahabatnya.
[Sumber: “Fatawa Al-Lajnah Ad-Daaimah lilbuhuts Al-Ilmiyyah wal Ifta” (2/ 262-264, no. fatwa: 21203)]
سبحنك وبحمدك لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك
Sumber: ahlussunnah.web.id
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Hukum Merayakan Hari Valentine
Ditulis oleh Admin
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://risalahkajian.blogspot.com/2013/03/hukum-merayakan-hari-valentine.html?m=0. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Admin
Rating Blog 5 dari 5